CBT (Character Building Training)

CBT (Character Building Training)

 

Sebagai lembaga pendidikan, SMA Sedes Sapientiae Jambu juga memberikan pendidikan yang bersifat pengembangan diri tahap pertama. Pengembangan diri tersebut dilaksanakan melalui kegiatan CBT (Character Building Training) yang difokuskan untuk membangun karakter siswa-siswi kelas X. Kegiatan ini menjadi salah satu kegiatan yang sangat penting dalam menjaga dan memelihara kepribadian anak didik pada usia remaja di tengah pertumbuhan teknologi yang semakin sulit terkendali. Untuk itu, siswa-siswi SMA Sedes Sapientiae Jambu akan diarahkan agar dapat memfilter segala sesuatu yang “telah maupun akan” berpengaruh buruk. Selain itu, siswa SMA Sedes Sapientiae Jambu sudah harus tumbuh menjadi tunas-tunas muda yang dapat memberi dampak bagi diri sendiri, keluarga, sekolah, dan masyarakat melalui pelayanan kasih dan tindakan nyata bagi sekelilingnya.

Pertumbuhan karekter, tidak datang dengan sendirinya, tetapi harus dibentuk, ditumbuhkembangkan, dan dibangun dengan sengaja. Dengan demikian, melalui kegiatan CBT ini siswa-siswi kelas X akan dibentuk karakternya sesuai dengan visi sekolah. Visi sekolah yakni menjadi siswa yang berkarakter cerdas, unggul, dan bersaudara. Berkarakter cerdas berarti, kecerdasan tersebut bersifat holistik (utuh), yaitu kecerdasan: intelektual, emosional, sosial, dan spiritual secara padu. Berkarakter unggul berarti, pribadi yang memiliki integritas; profesional; mampu menggunakan tanggung jawab secara benar; mampu menggunakan kebebasan secara tepat; dan terlibat secara aktif dalam bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan menggereja. Yang terakhir, berkarakter bersaudara berarti, bersikap plural, inklusif, adil, demokratis, berbudaya, solider, dan berbelarasa yang merupakan spiritualitas St. Fransiskus Assisi.

Selain itu, melalui kegiatan CBT ini, siwa-siswi SMA Sedes Sapientiae Jambu diarahkan agar dapat lebih mengenali dirinya. Siapa aku, bagaimana menghadapi masalah tanpa harus lari dari kenyataan, bagaimana cara menghargai orang lain dan perbedaan, nasionalis, tanggap (peka), dan mampu bersyukur. Sehingga mereka dapat menjadi pribadi yang matang, kuat, dan siap menghadapi tantangan zaman yang semakin berkembang.



Back to Top