Dianpinsa TKK-MPK KAS: Menjadi Pemimpin yang Katolik, Pantang Menyerah dan Berjiwa Sosial
12 March 2024
BORO. (6-8/3) telah diadakan Kemah Dianpinsa TKK-MPK KAS 2024 dalam rangka mempersiapkan TKK-MPK KAS untuk mengikuti kegiatan RAL di Lampung pada bulan Juni nanti. Acara kemah tersebut dilaksanakan di Boro, Kulon Progo. Sebanyak dua puluh orang dari siswa/i SMA Sedes Bedono mengikuti acara tersebut. Mereka terdiri dari siswa kelas X dan XI yang tergabung dalam pasukan inti.
Kegiatan ini diawali dengan upacara pembukaan yang dilaksanakan di lapangan Panti Asuhan Putra Sancta Maria Boro. Setelah itu dilanjutkan dengan misa pembukaan yang diadakan di Gereja St. Theresia dari Lisieux Boro. Para siswa/i dari SMA Sedes Bedono pun ikut berpartisipasi dengan menjadi petugas di upacara dan misa pembuka. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan makan siang.
Kegiatan selanjutnya adalah dinamika kelompok. Dalam kegiatan ini, putra dan putri berkegiatan secara terpisah. Selain itu, kakak pembina membentuk kelompok sangga baru yang mencampurkan siswa/i dari berbagai sekolah yang berbeda. Sehingga mereka dapat berkenalan dengan teman-teman baru dari sekolah lain. Setelah itu, dilanjutkan dengan kegiatan bakti sosial di panti asuhan putra dan putri Sancta Maria Boro. Di sana para peserta disambut dengan ramah oleh anak-anak penghuni panti tersebut. Para peserta menari dan bernyanyi bersama dengan para penghuni panti. Para peserta juga diajak untuk keliling panti asuhan bersama.
Kemudian para peserta berkumpul untuk mengikuti materi yang diberikan kakak pembina. Setelah sesi, para peserta diberikan waktu bebas untuk mandi dan makan malam. Acara dilanjutkan dengan sesi materi berikutnya. Kegiatan hari pertama ini berakhir pada pukul 21.30. Para peserta pun segera beristirahat. Malam ini mereka tidur di ruang kelas SD Pangudi Luhur Boro.
Hari kedua merupakan hari yang panjang. Saat jam masih menunjukkan pukul lima pagi, para peserta sudah bangun dan bersiap-siap untuk berkegiatan. Beberapa peserta bertugas untuk memasak sementara peserta yang lainnya mengikuti kegiatan senam bersama. Setelah itu mereka bersih-bersih diri dan bersiap-siap untuk misa harian. Para peserta pun mengikuti misa harian dengan sangat khusyuk. Seusai misa, mereka sarapan lalu bersiap-siap untuk melakukan pengembaraan.
Pengembaraan dilakukan sesuai dengan kelompok yang dibuat di hari pertama. Setiap peserta diharuskan membawa semua barang mereka masing-masing termasuk dengan perlengkapan kontingen mereka seperti tenda, alat masak dan tongkat pramuka. Selama pengembaraan, mereka harus melewati pos-pos. Setiap pos memiliki tugas yang harus diselesaikan mereka bersama. Sesampainya di tempat perkemahan para peserta diminta untuk membangun tenda bersama kontingen kemudian dilanjutkan dengan makan siang.
Seusai makan siang para peserta mengikuti kegiatan outbound. Selama di outbound mereka dibagi menjadi beberapa kelompok. Kelompok outbound tersebut digabung antara peserta laki-laki dan peserta perempuan. Kegiatan outbound ditutup dengan main di sungai dan river tubing. Setelah itu, para peserta mandi kemudian memasak makan malam mereka.
Kegiatan hari kedua ini ditutup dengan pentas seni. Pentas seni ini diadakan di pendopo besar yang terletak di samping area perkemahan. Pentas seni tersebut menampilkan penampilan dari masing-masing kontingen. Para peserta SMA Sedes Bedono bergabung dengan peserta dari SMK Fransiskus bekerja sama dan menampilkan flashmob menggunakan lagu Cerita Sepulang Sekolah. Kegiatan pentas seni ditutup dengan refleksi dan doa malam.
Kegiatan di hari terakhir ini diawali dengan memasak dan bersih-bersih diri. Selanjutnya para peserta mempacking kembali barang-barang serta membongkar tenda mereka. Setelah apel pagi dan pengarahan, para peserta pun berjalan kembali menuju Gereja St.Theresia dari Lisieux Boro. Kegiatan perkemahan ini resmi ditutup dengan misa penutupan.
Melalui kegiatan berkemah ini, para peserta belajar bahwa apa yang berlebihan belum tentu membuat senang dan apa yang kekurangan belum tentu membuat sedih. Karena pada akhirnya semua yang berkecukupan adalah yang paling baik.
Penulis: Katarina Radita Shella Yoan (XI-4)