LOYALITAS DAN KASIH PERSAUDARAAN DALAM PELAYANAN BERSAMA SANTO FRANSISKUS ASSISI
07 October 2021

BEDONO, (4/10) Banyak pihak yang mempersiapkan dengan segenap hati, mengorbankan sedikit waktu di tengah tugas dan kesibukan masing-masing demi berlangsung dan terselenggaranya penampilan terbaik untuk pesta hari ini. Mulai dari siswa-siswi, suster, para karyawan asrama, hingga sisi lain dari bapak/ ibu guru yang terlihat dalam kerjasamanya yang luar biasa bersama teman-teman panitia. Saling mendukung dan melengkapi adalah kunci dari suksesnya FA Day hari ini.
Acara dimulai dengan Misa yang dipimpin oleh Rm. Emanuel Nuwa, MSF. Dan dimeriahkan oleh Paduan Suara dan Musik Vox Gaudium. Dalam homilinya, Romo Eman (panggilan akrabnya) sedikit banyak mengulas tentang kisah hidup St. Fransiskus Assisi, seseorang yang menemukan kebahagiaan dalam pilihannya untuk hidup dalam kemiskinan, sekalipun ia lahir dan tumbuh dalam keluarga yang kaya raya, bergelimang harta, dimanjakan ayahnya, dan tentu saja bisa dengan mudah hidup berfoya-foya. Dari kisah St. Fransiskus Assisi kita sama-sama tahu bahwa, setia itu tidak mudah. Tapi satu hal yang dapat kita ingat bahwa dalam setiap jatuh-bangun, pahit-manis proses hidup kita, cinta kasih Tuhan akan selalu tumbuh dalam hati kita.
Acara selanjutnya adalah Perayaan Syukur yang dibuka dengan sambutan oleh Sr. M. Colleta, OSF, M.Pd. yang sedikit banyak menceritakan tentang manis pahitnya kebersamaan antar rekan kerjanya. Satuhal yang menarik dari acara ini adalah dengan dikemasnya acara ini dalam bentuk talkshow. Dalam acara talkshow ini, Ibu. Ignatia Yuliastuti, Bapak St. Hariyanto, Sr. M. Mathea, OSF dan Bapak Antonius Tri Purwanto, sebagai tamu istimewanya karena bersamaan dengan pesta St. Fransiskus Assisi Beliau ber-empat juga sedang merayakan pestanya. Ibu. Ignatia Yuliastuti dan Bapak St. Hariyanto merayakan pesta perak berkarya di SMA Sedes Sapientiae Bedono lalu Sr. M Mathea, OSF. yang juga merayakan pesta perak dalam hidup membiara kemudian Bapak Antonius Tri Purwanto memasuki masa purna tugasnya di SMA Sedes Sapientiae Bedono.
Dalam bincang-bincangnya yang dipandu oleh Bu Sekar dan Ms Rosa, Beliau ber-empat mengungkapkan bagaimana pergulatan mereka dalam memaknai pelayanannya di Yayasan Marsudirini, khususnya di SMA Sedes Sapientiae Bedono. Hal tersebut tentu tidak lepas dari dukungan dari keluarganya yang senantiasa setia. Seperti yang dikemukakan oleh suami Bu Tutik yang walau sederhana namun berat karena setiap hari harus antar-jemput dan harus bangun pagi. Kemudian para istri dari Pak Haris dan Pak Tri yang harus tiap hari ditinggal untuk bekerja hingga sore, bahkan tidak pulang karena harus jaga asrama dan sekolah. Diakhir acara ditutup dengan serah terima kenang-kenangan sebagai bentuk rasa terimakasih dari Yayasan Marsudirini dan dari SMA Sedes Sapientiae Bedono.
Diakhir acara, acara ini ditutup dengan serangkaian pertunjukan pentas seni yang dimeriahkan oleh keluarga yang merayakan pesta perak, siswa-siswi dan para karyawan asrama, hingga para guru SMA Sedes Sapientiae Bedono. Pensi ini disambut meriah oleh seluruh peserta yang penasaran dengan rundown acara yang sudah dipersiapkan dengan segenap hati yang rela mengorbankan sebagian kecil dari waktu mereka, para penampil pensi. Rangkaian dibuat dengan menarik, diawal kami disuguhkan oleh pampilan khusus dari anak-anak Ibu Ignatia Yuliastuti juga dari Trio THM yang sedang merayakan pesta peraknya yang menampilkan pertunjukan musik. Masing-masing membawakan dua buah lagu. Selanjutnya ada penampilan dari padus dan orkestra yang membawakan musikalisasi puisi berjudut “Teratai” karya Sanusi Pane, dilanjut dengan penampilan dari band ASPA, tari tradisional Topeng Ireng dari karyawan asrama, flash mob dari modern dance ASPI, dan ditutup oleh band persembahan guru-guru. Setiap tangan yang terlambai, setiap sorakan yang bersahutan, setiap alunan nada dan lantunan musik yang ada, membuat kita larut dalam suasana yang sampai kapanpun tak akan pernah terlupakan, tersimpan, dan akan selalu mempunyai makna tersendiri bagi setiap orang yang mengikuti FA DAY tahun ini. Sebagian jepretan gambar dan kepingan rekaman yang tertangkap kamera, mungkin tidak akan cukup untuk menjelaskan betapa bahagianya kami hari ini. Tapi mata kita, kamera terbaik karya Sang Pencipta menjadi saksi bisu betapa bersyukurnya kami, menjadi bagian dari rumah tercinta ini, SMA Sedes Sapientiae Bedono. (TIM JoSS: Inez, Donya, Grace)