HARI PANGAN DI SMA SEDES BEDONO
26 October 2022
BEDONO, Sabtu (22/10) Acara hari ini diawali dengan apel pagi di lapangan basket. Kegiatan apel berjalan dengan lancar dan khidmat. Pembacaan visi misi sekolah dan bacaan renungan kitab suci yang menjadi inti dalam apel pagi ini dapat dilaksanakan dengan baik oleh petugas. Acara kemudian dilanjutkan dengan kerja bakti. Seluruh warga sekolah berpartisipasi aktif dalam kegiatan kerja bakti, karena adanya pembagian tugas yang jelas antarkelas. Kegiatan kerja bakti tidak hanya mencakup lingkungan dalam sekolah saja, melainkan juga bagian halaman sekolah, lapangan sekolah, bahkan jalan di sisi sekolah. Kegiatan kerja bakti ini secara tidak langsung telah membangkitkan semangat kekeluargaan dan kerja sama, serta gotong royong.
Acara dilanjutkan dengan misa yang dipimpin oleh Romo Thomas Ari Wibowo, Pr. Misa ini awalnya akan diadakan di kebun sekolah sebagai bentuk penyatuan dengan alam. Namun, karena kondisi yang tidak memungkinkan maka misa dialihkan di Gua Maria ASPA. Misa berjalan dengan lancar dan tertib, dengan dimeriahkan oleh paduan suara dari SS Lauda.
Dalam khotbahnya, Romo mengajak kita semua untuk bersama-sama bertobat, serta membangun solidaritas untuk kebaikan bersama, dan jangan meninggalkan yang ada di belakang. Hal ini dimaksudkan agar kita yang berkecukupan tidak lupa pada yang kekurangan. Selain itu, kita yang biasa makan makanan yang mewah, juga harus mampu belajar untuk makan makanan yang sederhana. Kami diingatkan untuk selalu bersyukur dan dapat berbagi pada yang kekurangan dan membutuhkan.
Acara setelah misa adalah sosialisasi dari Kak Rena, Mas Agus, dan Tim Elsi Camp Bedono. Mereka mensosialisasikan tanaman jali yang ternyata sudah ada sejak tahun 1814, dan menjadi salah satu sumber pangan pokok. Mengapa mereka memilih jali? Mereka menjelaskan bahwa jali mengandung serat dan protein yang tinggi, namun rendah karbohidrat. Jadi, jali sangat cocok untuk dikonsumsi oleh orang yang ingin hidup sehat. Jali mempunyai tiga jenis, yaitu: jali nasi, jali ketan, dan jali batu. Jali nasi bisa digunakan sebagai alternatif pengganti nasi putih. Jali ketan dapat diolah menjadi tepung. Sedangkan jali batu dapat digunakan untuk kerajinan tangan dan aksesoris seperti gelang atau kalung rosario. Selain itu, jali juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kosmetik, seperti sabun.
Acara peringatan hari pangan ini ditutup dengan acara makan bersama hasil bumi. Untuk anak asrama, pihak asrama telah menyediakan jagung, dan pisang. Sedangkan untuk anak nonasrama sudah membawa makanan sendiri yang dipersiapkan dari rumah. Tim Elsi Camp pun membawa makanan dari jail sebagai bentuk perkenalan kepada para siswa. Jali yang dibawa adalah olahan jali ketan. Para siswa dan guru menikmati makanan hasi bumi tersebut bersama-sama. Kami bersyukur dapat menikmati hasil bumi dalam kebersamaan. (Inezabat- XII MIPA)